KBRAEDENANDERSON.com – Gunma, Jepang – Di tengah lanskap pegunungan yang tenang di Prefektur Gunma, sebuah rumah makan kuno menyajikan kuliner khas Jepang yang unik: Tokoroten. Makanan ini telah menjadi bagian dari budaya Jepang selama lebih dari seribu tahun.
Pengelola membuat tokoroten dari agar-agar rumput laut tengusa. Mereka menyajikannya seperti mie dingin dengan tekstur kenyal dan transparan seperti jeli. Umumnya, tokoroten disiram cuka, kecap, dan sedikit mustard Jepang. Kombinasi rasa asam, asin, dan pedas ini memberikan sensasi segar.
Berbeda dari kuliner Jepang modern, beberapa daerah pedesaan seperti Haruna masih mempertahankan cara tradisional dalam membuat tokoroten. Di lereng Gunung Haruna, pemilik rumah makan tersembunyi tetap menerapkan metode kuno. Warga lokal dan penikmat kuliner autentik mengenal baik lokasi ini.
“Kami tetap menyaring dan mencetak secara manual, seperti di masa lampau. Tokoroten bukan sekadar makanan. Ini adalah simbol kesederhanaan dan keseimbangan hidup masyarakat Jepang,” ujar pemilik rumah makan tersebut yang melanjutkan usaha keluarganya.
Banyak orang juga mengenal tokoroten sebagai makanan sehat. Karena rendah kalori dan tinggi serat, makanan ini cocok disantap saat musim panas. Para wisatawan yang mengunjungi Gunma kerap menjadikan tokoroten sebagai bagian dari pengalaman budaya mereka.
Tokoroten mungkin tidak sepopuler sushi atau ramen di luar Jepang, namun makanan ini menyimpan nilai sejarah dan spiritual yang kuat bagi warga lokal. Saat modernisasi terus melaju, rumah makan kuno di Gunma tetap mempertahankan tokoroten sebagai warisan budaya. Tradisi kuliner ini terus hidup dan menunjukkan bahwa masyarakat Jepang masih menghargai cita rasa leluhur mereka.
Baca juga berita lainnya di kbraedenanderson.com