Jakarta, 21 Juli 2025 KBRAEDENANDERSON.com – Akun resmi Instagram @kanimjaksel (Kantor Imigrasi Jakarta Selatan) mengunggah sebuah video pada Kamis (17/7/2025) yang langsung viral dan menuai pujian luas dari warganet. Video tersebut memperlihatkan petugas imigrasi sedang mewawancarai seorang perempuan yang mengajukan permohonan paspor pertamanya.
Dalam rekaman berdurasi singkat itu, petugas menanyakan tujuan pembuatan paspor sang pemohon. Perempuan tersebut dengan polos menjawab bahwa ia berniat bepergian ke Pakistan untuk bertemu dengan pria yang ia kenal lewat Facebook. Ia mengaku belum pernah bertemu langsung dan seluruh komunikasi hanya berlangsung melalui pesan dan video call.
Petugas Imigrasi Waspadai Modus Love Scamming
Menanggapi jawaban tersebut, petugas imigrasi dengan hati-hati memberikan peringatan. Ia menyampaikan bahwa situasi seperti ini kerap menjadi indikasi modus penipuan berkedok cinta (love scamming)—praktik manipulatif yang biasa menjebak korban secara emosional sebelum akhirnya dimanfaatkan secara finansial.
“Kalau saya lihat, ini ada kemungkinan arahnya untuk penipuan. Saya sebagai petugas imigrasi, sering kali menemui hal-hal seperti ini. Biasanya ini modus-modus penipuan. Saya sarankan, coba cross-check lagi,” ujar petugas dalam video yang kini telah ditonton lebih dari 1,1 juta kali dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Respons Positif dari Warganet
Video tersebut langsung menuai apresiasi dari ribuan netizen. Banyak yang memuji kepekaan dan empati petugas dalam menangani situasi sensitif dengan cara yang manusiawi dan informatif.
“Salut untuk petugas imigrasi yang bertindak bukan hanya sesuai prosedur, tapi juga peduli pada keselamatan warganya,” tulis salah satu warganet.
Tak sedikit pula yang menyarankan perempuan tersebut untuk melakukan verifikasi ulang dan tidak gegabah melakukan perjalanan internasional hanya berdasarkan relasi daring.
Fenomena Love Scamming di Era Digital
Kasus ini kembali menyoroti maraknya praktik love scamming yang meningkat seiring perkembangan media sosial. Banyak korban yang terbujuk untuk mengirim uang atau bahkan melakukan perjalanan jauh untuk bertemu sosok yang ternyata fiktif atau memiliki motif tersembunyi.
Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pun mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak ragu berkonsultasi jika mengalami situasi serupa.
Kesimpulan
Kisah viral ini bukan hanya mengundang simpati, tetapi juga menjadi pengingat penting akan kewaspadaan digital dan pentingnya literasi sosial dalam menjalin hubungan online. Tindakan cepat dan bijak petugas imigrasi layak menjadi contoh pendekatan humanis dalam pelayanan publik.
Baca juga berita lainnya di kbraedenanderson.com
