Jakarta – Sebuah pertemuan strategis yang berpotensi mengubah peta kekuatan BRI Super League 2025/2026 baru-baru ini terungkap. Jan Olde Riekerink, arsitek di balik kebangkitan Dewa United, secara eksklusif membeberkan detail pertemuannya dengan bintang muda Timnas Indonesia, Rafael Struick, di Belanda. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi biasa, melainkan sebuah misi diplomatik sepak bola yang bertujuan membujuk Struick agar bersedia mengenakan seragam kebanggaan klub berjuluk Tangsel Warriors tersebut.
Jembatan Komunikasi: Kesamaan Latar Belakang dan Visi
Belanda, negara asal Riekerink dan tempat Struick menghabiskan sebagian besar hidupnya, menjadi saksi bisu dialog penting ini. Meskipun Rafael Struick kini telah resmi menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI), ikatan budaya dan bahasa yang sama dengan Riekerink menjadi jembatan komunikasi yang efektif. Hal ini memungkinkan diskusi yang lebih mendalam dan personal, melampaui sebatas negosiasi kontrak. Riekerink memanfaatkan kesempatan ini untuk tidak hanya memaparkan visi Dewa United, tetapi juga untuk memahami aspirasi dan potensi Struick secara lebih komprehensif.
Sinyal Positif dari Si Jalak Harupat
Sinyal positif terkait transfer Struick semakin menguat pasca keberhasilan Dewa United meraih peringkat ketiga Piala Presiden 2025. Kemenangan 2-0 atas Liga Indonesia All-Star di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Kabupaten Bandung, Sabtu (12-7-2025), bukan hanya mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu tim papan atas, tetapi juga menunjukkan keseriusan klub dalam membangun skuad yang kompetitif. Prestasi ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi pemain sekaliber Struick, yang mencari klub dengan ambisi besar dan lingkungan yang mendukung perkembangan kariernya.
Filosofi Pelatih: Pengembangan Pemain sebagai Prioritas
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Jan Olde Riekerink dengan gamblang menjelaskan esensi pertemuannya dengan Struick. “Saya sudah berbicara dengan Rafael. Tentu saja itu keputusan dia. Tapi, saya memberikan pendapat saya tentang permainannya dan bagaimana dia bisa berkembang,” ujar Riekerink. Pernyataan ini menggarisbawahi filosofi kepelatihannya yang menempatkan pengembangan pemain sebagai prioritas utama. Riekerink tidak hanya menawarkan posisi dalam tim, tetapi juga sebuah rencana pengembangan karier yang terstruktur, yang berpotensi membawa Struick ke level berikutnya.
Baca juga: Rp.1 Miliar di Piala Presiden 2025 – Liga All Star Vs Dewa United
Ia melanjutkan, “Saya memberikan pendapat saya tentang dia, bagaimana dia bisa berkembang.” Ini menunjukkan bahwa Riekerink telah melakukan analisis mendalam terhadap gaya bermain Struick, mengidentifikasi kekuatan dan area yang memerlukan peningkatan. Pendekatan personal ini, di mana pelatih secara langsung memberikan masukan teknis dan taktis, bisa menjadi faktor penentu bagi Struick dalam mengambil keputusan. Riekerink menegaskan bahwa keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Struick, menghormati otonomi sang pemain dalam menentukan masa depannya.
Kode Keras dari Presiden Klub: Kontrak Tiga Tahun Menanti?
Meskipun Riekerink memilih untuk tidak terlalu gamblang mengenai kepastian transfer, sinyal yang jauh lebih kuat justru datang dari pucuk pimpinan Dewa United. Ardian Satya Negara, Presiden Dewa United, secara tersirat memberikan kode keras bahwa transfer Rafael Struick ke Dewa United hampir pasti terjadi. Bahkan, ia menyebutkan bahwa Struick akan diikat dengan kontrak berdurasi tiga tahun. Pernyataan ini, yang datang langsung dari petinggi klub, mengindikasikan bahwa negosiasi telah mencapai tahap sangat lanjut dan hanya tinggal menunggu pengumuman resmi.
Dampak Potensial: Memperkaya Liga 1 dengan Talenta Diaspora
Saat ini, Rafael Struick berstatus bebas transfer setelah mengakhiri kontraknya dengan klub asal Australia, Brisbane Roar. Jika kepindahan ini terealisasi, Struick akan menjadi tambahan berharga bagi Dewa United dan BRI Super League secara keseluruhan. Ia akan menjadi pemain keturunan Indonesia kedua yang merumput di Liga 1 musim depan, menyusul jejak Jordi Amat yang telah lebih dulu bergabung dengan Persija Jakarta. Kedatangan Struick tidak hanya akan meningkatkan kualitas kompetisi, tetapi juga membuka pintu bagi lebih banyak talenta diaspora untuk kembali dan berkontribusi pada sepak bola tanah air. Ini adalah langkah maju bagi sepak bola Indonesia, menunjukkan daya tarik liga domestik yang semakin meningkat bagi pemain-pemain berkualitas internasional.
Pertemuan di Belanda ini, yang awalnya tampak seperti obrolan santai, kini menjelma menjadi salah satu saga transfer paling menarik di sepak bola Indonesia. Masa depan Rafael Struick di Dewa United bukan hanya tentang satu pemain dan satu klub, tetapi juga tentang bagaimana talenta-talenta terbaik Indonesia, baik yang lahir di dalam maupun luar negeri, dapat bersatu untuk mengangkat harkat dan martabat sepak bola nasional di kancah global.