Home / Travel / Kembali ke Masa Lalu: Sensasi Nostalgia Bersama Kereta Uap Baru Klinthing

Kembali ke Masa Lalu: Sensasi Nostalgia Bersama Kereta Uap Baru Klinthing

UNGARAN, KBRAEDENANDERSON.com – Denting lonceng, kepulan asap putih, dan deru mesin yang khas. Suara-suara itu kembali hidup, membawa ratusan jiwa dalam sebuah perjalanan melintasi waktu. Minggu (13/7/2025) menjadi saksi bisu peluncuran perdana Kereta Api Uap Baru Klinthing. Pengalaman ini tak hanya mengantar penumpang dari Museum Kereta Api Ambarawa ke Stasiun Tuntang Kabupaten Semarang dan kembali, tetapi juga membawa mereka menyelami kenangan masa lalu yang otentik.

Salah satu penumpang yang beruntung merasakan sensasi ini adalah Atiti dari Kota Semarang. Rasa penasarannya terbayar lunas. “Ini menghadirkan pengalaman yang luar biasa karena baru pertama kali dirilis. Selain bisa naik kereta api uap, pemandangan sepanjang perjalanan sungguh memukau,” ujarnya dengan antusias. Atiti melanjutkan, panorama Rawa Pening yang tenang berpadu dengan latar belakang perbukitan hijau. Pemandangan ini menciptakan lukisan alam yang tak terlupakan.

“Interior di dalam kereta juga begitu klasik. Seolah membawa penumpang kembali ke era lampau,” tambahnya, menggambarkan detail yang memperkaya pengalaman nostalgia.

Kereta Api Uap

Menghidupkan Kembali Detak Jantung Sejarah Perkeretaapian

Direktur Operasi PT KAI Wisata, Eko Januardi, menjelaskan bahwa peluncuran KA Wisata Uap Baru Klinthing adalah manifestasi komitmen kuat untuk menghidupkan kembali warisan sejarah perkeretaapian Indonesia. “Ini bukan sekadar perjalanan, melainkan upaya menghadirkan pengalaman wisata yang unik dan bermakna bagi masyarakat,” ungkapnya, menegaskan visi di balik proyek ini.

Eko menjanjikan lebih dari sekadar pemandangan. Pendamping tour guide profesional siap memperkaya perjalanan dengan penjelasan sejarah dan budaya di sepanjang lintasan. Ini adalah paket lengkap untuk indra dan pikiran.

Lokomotif uap yang menjadi jantung perjalanan ini merupakan mahakarya buatan tahun 1902. “Saat ini, hanya tersisa dua lokomotif uap yang dilengkapi gerigi untuk tanjakan kuat. Satu lagi buatan 1886,” papar Eko. Bahan bakar kayu yang digunakan berasal dari batang pohon trembesi, menambah sentuhan otentik pada operasional kereta.

Awalnya, kereta api uap bersejarah ini hanya tersedia untuk sewa privat dengan tarif Rp 25 juta. Namun, kini PT KAI Wisata membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk merasakannya sebulan sekali. Ini memberikan kesempatan lebih luas bagi para penjelajah waktu.

Bagi mereka yang ingin merasakan sensasi ini, harga tiket dibanderol Rp 395.000 untuk kelas ekonomi dengan kapasitas 106 penumpang, dan Rp 495.000 untuk kelas eksekutif yang lebih eksklusif dengan 10 penumpang. Eko berharap, kehadiran KA Baru Klinthing akan segera menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Semarang. Sebuah perjalanan yang menjanjikan bukan hanya destinasi, tetapi juga sebuah pengalaman yang abadi dalam ingatan.

Baca juga berita lainnya di kbraedenanderson.com

Tag: